Dialog hangat terjadi disebuah serambi masjid seusai melaksanakan shalat
Jum'at. Adi, Jaka, Ridwan dan jamaah yang lain terlibat diskusi sebuah topik
yang di lontarkan oleh Adi.
Adi : " Eh, tahu nggak ternyata mempelajari Al Quran itu mudah?
Mendengar pernyataan tersebut, Jaka yang berada di dekat Adi tidak bisa
menahan komentarnya. Dengan gesit Jaka memberikan bantahannya.
Jaka : " Jangan ngaco kamu Di" "Kita belajar pelajaran bahasa Indonesia
saja yang bahasa pengantarnya pakai bahasa Indonesia, kita
mengalami kesulitan. Lha, ini belajar Al Quran yang menggunakan
bahasa Arab yang tidak akrab dengan telinga dan lidah kita !!"
Tak mau ketinggalan Ridwan -kebetulan pernah mondok- juga memberikan
pendapatnya.
Ridwan : " Saya sependapat dengan Jaka, belajar Al Quran itu tidak mudah.
Kita harus paham bahasa Arab, nahwu sharaf, asbabun nuzul,
balaghah dan lain-lain"
Diskusi semakin hangat karena hampir semua yang ada di serambi masjid ikut
menyimak jalannya diskusi tersebut. Tidak ketinggalan pak Harji -seorang guru sma-
memberikan pendapatnya.
Pak Harji : " Al Quran itu merupakan kitab yang luar biasa, yang maknanya saja
kalau ditulis dengan seluruh pohon di bumi sebagai penanya, dan
seluruh air laut sebagi tintannya tidak akan cukup untuk menuliskan
seluruh makna yang terkandung di dalam Al Quran tersebut"
Rupanya Adi sedang pada posisi bahwa peserta diskusi siang itu tidak ada
yang sependapat dengannya. Semua alasan mereka sangat logis dan dapat
diterima akal.Tetapi dengan tenang dan percaya diri Adi memberikan
argumen dari pernyataannya.
Adi : " Awalnya aku juga berpendapat seperti itu, bahwa belajar Al Quran
itu sulit bahkan amat sangat sulit. Tetapi setelah aku baca Surat
Al Qamar ( 54 ), ayat 17, 22, 32 dan 40, pendapatku berubah".
Inilah firman Allah tersebut :
"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka
adakah orang yang mengambil pelajaran?"
Mengetahui hal ini, semua yang hadir tidak bisa lagi membantah Adi.Mari kita
renungkan mengapa pada surat Al Qamar tersebut Allah sampai mengulangi empat
kali dengan kalimat dan redaksi yang sama. Pastilah masalah tersebut
- mempelajari Al Quran- adalah sesuatu yang sangat penting, dan janganlah kita
abaikan.
Selain itu - merurut saya- Allah ingin menyampaikan kalau kita mau belajar
pasti aka diberi ilmu -tentang Al Quran-. Yang tidak pasti adalah kita mau
mempelajarinya apa tidak. Bagaimana pendapat Anda ?
Setuju pak Abdi...point nya ya adanya niat dan kemauan untuk belajar, belajar dan belajar.
BalasHapus@NumberOne. Thanks Comment-nya. Saat ini aku lagi belajar Al Quran, doa-in lancar ya. Thx
BalasHapusSemoga diberi kelancaran dan istiqomah,Amiin... Sama sama pak, saya juga masih perlu belajar banyak sekali... :)
BalasHapusSaya sendiri sampai saat ini masih tafakkur "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" diulang sampai 31 kali. Lalu sadar "Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?"
BalasHapus@Umi Ega, Semoga kita menjadi hamba yang difahamkan oleh Allah tentang firman Allah tersebut. Amin
BalasHapus