Pages

Kamis, 05 Agustus 2010

Benang Merah Seputar Puasa

Marhaban yaa Ramadhan…!!!. Bulan yang istimewa , yang sangat kita nantikan kedatangannya. Siang dan malamnya penuh dengan rahmat Allah, bulan ini Allah benar-benar obral pahala bahkan tidurnya orang puasapun dinilai ibadah.
Ada sisi lain-menurut saya- patut kita perhatikan…

Yang dibebani kuwajiban puasa adalah mereka yang beriman
Yang berhasil puasa akan menjadi insan yang bertaqwa
Sementara….
  iman…….…...ada dalam hati
taqwa……. juga ada dalam hati

 Jadi agar kita berhasil melewati puasa, maka selama menjalankannya pastikan hati ini selalu sadar dan ingat kepada Allah. Prakteknya –menurut saya- begini, saat siang hari kita lihat makanan, lihat kemaksiatan, atau godaan lain yang membatalkan puasa atau menghilangkan pahala puasa, kita jangan hanya menyadari oh yaa.. puasa nggak boleh makan, nggak boleh maksiat, nggak boleh gibah…dst Tapi seyogyannya ditingkatkan kesadaran hati kita untuk selalu ingat dan sadar… Iya ya Allah aku tidak melakukan itu semua, karena aku hanya mengharap ridhaMu
  
Benang merahnya adalah adalah hati.kita. Iman yang sudah ada dalam hati ditempa lebih baik lagi saat puasa dengan senantiasa menghadirkan hati untuk ingat dan sadar kepada Allah. Insya Allah kita bisa mendapatkan derajat taqwa. Selamat menyambut Ramadhan. Mari meraih kemenangan. Amin… Mohon bimbingan dan masukan. Terimakasih.

Minggu, 01 Agustus 2010

Pertanyaan Sederhana… APAKAH ENGKAU MENGENAL ALLAH ?

Pertanyaan itu terdengar begitu sederhana, tetapi – menurut saya- sangat sulit untuk dijawab dengan tepat. Bagi yang merasa sudah mengenal Allah dengan baik akan menjawab dengan mantab “ Ya aku mengenal Allah “. Sebaliknya bagi yang merasa awam akan takut mengatakan kalau aku mengenal Allah, dan akan memilih jawaban sebaliknya yaitu “ Aku tidak mengenal Allah “. Bagaimana kalau pertannyaan itu ditujukan kepada saya ? Sependek pengetahuan dan sekerdil pemahaman saya, jawaban saya kurang lebih begini….

Aku tidak berani mengatakan mengenal Allah, karena Allah adalah Dzat yang maha tak terbatas. Rahman - Rahim Nya maha tak terbatas, KeadilanNya…., KekuasaanNya….., KeperkasaanNya….., Kekayaannya….., …..dst…Semuannya maha tak terbatas. Sementara sebaik-baik pengenalan manusia ada batasnya. Jadi aku yang sangat terbatas ini merasa tidak pantas mengaku mengenal Yang Maha Takterbatas ini.

Untuk mengaku tidak mengenal Allah…. aku juga tidak berani. Jika aku tidak mengenal Allah…, aku berdoa kepada siapa… ? aku shalat menghadap siapa …? aku diciptakan oleh siapa….? Dan aku akan kembali kepada siapa… ?

Aku lebih suka menjawab....
Aku mengenal Allah sebatas mana Allah MENGENALKAN DIRINYA KEPADAKU, dan akan aku gunakan untuk melaksanakan PENGHAMBAANKU kepadaNya. Dan aku berharap Allah LEBIH MENGENALKAN DIRINYA KEPADAKU sehingga aku LEBIH MENYEMPURANAKAN PENGHAMBAANKU kepadaNya. Amin

Terimakasih berkenan menyisihkan waktu membaca tulisan ini. Saya hargai kritik, saran atau komenya.